Cara tidur dan bangun yang bermanfaat bagi tubuh


Sesungguhnya Rasulullah saw, tidak hanya mengajarkan akhlak atau ilmu agama saja. Namun beliau juga mengajarkan bagaimna cara hidup yang sistematis rapi, disiplin dan sehat. Sampai-sampai aturan tidur dan bangun tidur pun dicontohkan oleh beliau. Dalam ajaran tata cara tidur dan bangun tidur terkandung banyak manfaat bagi kesehatan.

 Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa Rasuluilah saw, berangkat ke tempat tidur di awal malam yaitu setelah shalat isya'. Kemudian ia bangun pada awal seperdua malam yang terakhir, kira-kira jarn dua malam. ia langsung menuju tempat air (kamar mandi) untuk mernbasuh muka dan menggosok gigi. Lalu berwudhu dan rnelakukan shalat malam.

Kebiasaan yang dernikian ini dilakukannya secara rutin sehingga ia mendapatkan manfaat berupa kesegaran dan kekuatan tubuh. Inilah cara yang baik memelihara kesehatan jasmani dan rohani yang dicontohkan Rasulullah saw kepada semua orang terutama kepada umat Islam..

 Rasulullahs aw. tidak pernah tidur melebihi waktu yang dibutuhkan. Ia juga tidak pernah menahan kantuknya. Jika rasa kantuk tiba, ia pun berangkat tidur. Rasulullah saw. tidak pernah tidur dalam kadaan perutnya penuh makanan atau minuman.

Tempat tidur Rasulullah saw, juga sangat memperhatikan. Ia suka tidur dengan beralas tikar yang terbuat dari kulit binatang  yang diisi dengan sabut. Ia tidak pernah tidur di tempat yang lebih tinggi.

Posisi tubuhnya jika tidur menghadap ke arah kanan dan tidak pernah bertelungkup. Kepalanya diberi alas sebagai bantal. Namun kadang-kadang menggunakan salah satu tangannya yang diletakkan di bawah pipinya..

Ketika membaringkan badan dan hendak tidur, Rasulullah saw. tak pernah lupa berdzikir kepada Allah.

Persoalan tidur ini demikian penting bagi kesehatan jasmani dan rohani. Orang yang sulit tidur, ia menderita gangguan kejiwaan dan gangguan badan. Oleh karena itu, sesungguhnya ada beberapa manfaat yang didapat dari tidur (secara normal dan wajar):
1. Menyetabilkan kondisi badan dan seluruh anggota tubuh ketika dalam keadaan istirahat.
2. Makan yang terdapat dalam tubuh dapat dicerna dengan sempurna. Sebab dalam keadaan tidur, kalori (panas) terpusat pada bagian lambung.

Posisi tidur sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw, bukanlah sebagai suatu kebetulan. Namun ajaran tersebut erat kaitannya dengan kesehatan. Mengapa membaringkan tubuh ke arah kanan. Ini bertujuan agar makanan di dalam usus tidak rnenindih hati. Karena posisi usus berada di bawah hati. Sebaliknya jika miring ke arah kiri, otomatis hati berada di bagian bawah dan tertindih oleh usus.Berbaring ke arah kiri sangat merugikan kesehatan.

Tidur yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah tidaklah memberikan manfaat bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan ke otak. Bahkan banyak mudharatnya. yaitu jika tidur miring ke arah kiri, telentang atau telungkup. Berbaring telentang jika sebatas untuk istirahat diperbolehkan, asalkan tidak dalam ke adaan tidur terlelap. Adapun tentang kemudharatan tidur telungkup, Abu Umamah RA. meriwayatkan hadis sebagai berikut: Nabi Muhammad saw. menghampiri seorang lelaki yang sedang tidur dengan posisi tubuh telungkup di dalam masjid. Maka Nabi mengusiya dengan kakinya dan berkata, " Bangkitlah engkau atau duduklah sesungguhnya tidurmu itu adalah tidur dalam neraka jahanan." H.R.. Ibnu Majah.

Tidur di siang hari juga tidak begitu banyak memberi manfaat. Bahkan banyak sisi negatifirya. Dampak tidak menguntungkan ini misalnya kepala terasa pusing, gangguan penyakit mata, lemah syahwat, penyakit beri-beri, gangguan pada limfa. Tidur siang diperbolehkan kecuali saat musim kernarau dan seseorang isrirahat ketika melakukan perjalanan jauh.

Janganlah tidur siang antara waktu ashar dan matahari terbenam. Karena hal itu dapat memberikan gangguan negatif. Seseorang mudah kebingungan karena ketika terjadi pergantian siang dan malam ia dalam keadaan tidur. Ketika bangun talu-tahu hari sudah gelap.

Setelah tahu kebiasaan-kebiasaan Rasulullah SAW dalam hal tidur mungkin kita juga perlu tahu bagaimana aturan-aturan tentang tidur yang telah diajarkan oleh Rasulullah:

1.Tidur Terbaik
Tidur terbaik adalah tidur yang dimulai dengan posisi miring ke kanan. Tujuannya adalah agar makanan dapat masuk ke dalam lambung dengan sempurna. Hal ini dikarenakan posisi lambung yang berada agak ke samping kiri. Kemudian padanya dianjurkan untuk mengubah posisi ke kiri untuk mempercepat proses pencernaan. Baru kemudian tidur dilanjutkan dengan posisi miring ke kanan kembali. Sebagai peringatan, jangan terlalu sering tidur dalam posisi miring ke kiri karena hal itu dapat membahayakan organ hati yang berada di sisi kiri dekat dengan lambung. Pada saat itu organ-organ tubuh akan mengarah pada hati dan beresiko mengalirkan bahan berbahaya ke dalamnya.
Ada yang menyatakan bahwa hikmah tidur dengan posisi miring ke kanan adalah agar orang yang melakukannya tidak terlalu lelap dalam tidurnya, karena posisi hati/jantung di dalam tubuhnya agak miring ke kiri. Jadi jika seseorang tidur dengan posisi miring ke kanan, maka jantungnya akan terdorong dari tempatnya di sebelah kiri. Hal itu akan mencegah orang yang bersangkutan tidur terlalu lama dan terlalu lelap.
Posisi tidur Nabi saw setelah miring kesebelah kanan Kemudian, beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri, supaya dengan begitu proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung; jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan.
a. Untuk jalan nafas, tidur miring mencegah jatuhnya lidah kebelakang yang dapat menyumbat jalan nafas. Lain halnya jika tidur pada posisi terlentang maka relaksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan penghalangan jalan nafas, penampakan dari luar berupa mendengkur. Jika suami Anda suka mendengkur atau mengorok, coba cara ini.
Orang yang mendengkur mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen malah kadang-kadang dapat terjadi henti nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur dengan posisi demikian. Orang tersebut biasanya akan bagun dengan keadaan pusing karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu tidur kita.
b. Untuk jantung, tidur miring kesebelah kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya ini karena posisi jantung yang memang berada lebih disebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena darah yang masuk ke atrium juga banyak, sebab paru-paru kanan berada diatas sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
c.Bagi kesehatan paru-paru: paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring kesebelah kanan, jantung akan jatuh kesebelah kanan, itu tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan besar, lain halnya kalau bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
Sesungguhnya Rasulullah saw, tidak hanya mengajarkan akhlak atau ilmu agama saja. Namun beliau juga mengajarkan bagaimna cara hidup yang sistematis rapi, disiplin dan sehat. Sampai-sampai aturan tidur dan bangun tidur pun dicontohkan oleh beliau. Dalam ajaran tata cara tidur dan bangun tidur terkandung banyak manfaat bagi kesehatan.

 Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa Rasuluilah saw, berangkat ke tempat tidur di awal malam yaitu setelah shalat isya'. Kemudian ia bangun pada awal seperdua malam yang terakhir, kira-kira jarn dua malam. ia langsung menuju tempat air (kamar mandi) untuk mernbasuh muka dan menggosok gigi. Lalu berwudhu dan rnelakukan shalat malam.

Kebiasaan yang dernikian ini dilakukannya secara rutin sehingga ia mendapatkan manfaat berupa kesegaran dan kekuatan tubuh. Inilah cara yang baik memelihara kesehatan jasmani dan rohani yang dicontohkan Rasulullah saw kepada semua orang terutama kepada umat Islam..

 Rasulullahs aw. tidak pernah tidur melebihi waktu yang dibutuhkan. Ia juga tidak pernah menahan kantuknya. Jika rasa kantuk tiba, ia pun berangkat tidur. Rasulullah saw. tidak pernah tidur dalam kadaan perutnya penuh makanan atau minuman.

Tempat tidur Rasulullah saw, juga sangat memperhatikan. Ia suka tidur dengan beralas tikar yang terbuat dari kulit binatang  yang diisi dengan sabut. Ia tidak pernah tidur di tempat yang lebih tinggi.

Posisi tubuhnya jika tidur menghadap ke arah kanan dan tidak pernah bertelungkup. Kepalanya diberi alas sebagai bantal. Namun kadang-kadang menggunakan salah satu tangannya yang diletakkan di bawah pipinya..

Ketika membaringkan badan dan hendak tidur, Rasulullah saw. tak pernah lupa berdzikir kepada Allah.

Persoalan tidur ini demikian penting bagi kesehatan jasmani dan rohani. Orang yang sulit tidur, ia menderita gangguan kejiwaan dan gangguan badan. Oleh karena itu, sesungguhnya ada beberapa manfaat yang didapat dari tidur (secara normal dan wajar):
1. Menyetabilkan kondisi badan dan seluruh anggota tubuh ketika dalam keadaan istirahat.
2. Makan yang terdapat dalam tubuh dapat dicerna dengan sempurna. Sebab dalam keadaan tidur, kalori (panas) terpusat pada bagian lambung.

Posisi tidur sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw, bukanlah sebagai suatu kebetulan. Namun ajaran tersebut erat kaitannya dengan kesehatan. Mengapa membaringkan tubuh ke arah kanan. Ini bertujuan agar makanan di dalam usus tidak rnenindih hati. Karena posisi usus berada di bawah hati. Sebaliknya jika miring ke arah kiri, otomatis hati berada di bagian bawah dan tertindih oleh usus.Berbaring ke arah kiri sangat merugikan kesehatan.

Tidur yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah tidaklah memberikan manfaat bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan ke otak. Bahkan banyak mudharatnya. yaitu jika tidur miring ke arah kiri, telentang atau telungkup. Berbaring telentang jika sebatas untuk istirahat diperbolehkan, asalkan tidak dalam ke adaan tidur terlelap. Adapun tentang kemudharatan tidur telungkup, Abu Umamah RA. meriwayatkan hadis sebagai berikut: Nabi Muhammad saw. menghampiri seorang lelaki yang sedang tidur dengan posisi tubuh telungkup di dalam masjid. Maka Nabi mengusiya dengan kakinya dan berkata, " Bangkitlah engkau atau duduklah sesungguhnya tidurmu itu adalah tidur dalam neraka jahanan." H.R.. Ibnu Majah.

Tidur di siang hari juga tidak begitu banyak memberi manfaat. Bahkan banyak sisi negatifirya. Dampak tidak menguntungkan ini misalnya kepala terasa pusing, gangguan penyakit mata, lemah syahwat, penyakit beri-beri, gangguan pada limfa. Tidur siang diperbolehkan kecuali saat musim kernarau dan seseorang isrirahat ketika melakukan perjalanan jauh.

Janganlah tidur siang antara waktu ashar dan matahari terbenam. Karena hal itu dapat memberikan gangguan negatif. Seseorang mudah kebingungan karena ketika terjadi pergantian siang dan malam ia dalam keadaan tidur. Ketika bangun talu-tahu hari sudah gelap.

Setelah tahu kebiasaan-kebiasaan Rasulullah SAW dalam hal tidur mungkin kita juga perlu tahu bagaimana aturan-aturan tentang tidur yang telah diajarkan oleh Rasulullah:

1.Tidur Terbaik
Tidur terbaik adalah tidur yang dimulai dengan posisi miring ke kanan. Tujuannya adalah agar makanan dapat masuk ke dalam lambung dengan sempurna. Hal ini dikarenakan posisi lambung yang berada agak ke samping kiri. Kemudian padanya dianjurkan untuk mengubah posisi ke kiri untuk mempercepat proses pencernaan. Baru kemudian tidur dilanjutkan dengan posisi miring ke kanan kembali. Sebagai peringatan, jangan terlalu sering tidur dalam posisi miring ke kiri karena hal itu dapat membahayakan organ hati yang berada di sisi kiri dekat dengan lambung. Pada saat itu organ-organ tubuh akan mengarah pada hati dan beresiko mengalirkan bahan berbahaya ke dalamnya.
Ada yang menyatakan bahwa hikmah tidur dengan posisi miring ke kanan adalah agar orang yang melakukannya tidak terlalu lelap dalam tidurnya, karena posisi hati/jantung di dalam tubuhnya agak miring ke kiri. Jadi jika seseorang tidur dengan posisi miring ke kanan, maka jantungnya akan terdorong dari tempatnya di sebelah kiri. Hal itu akan mencegah orang yang bersangkutan tidur terlalu lama dan terlalu lelap.
Posisi tidur Nabi saw setelah miring kesebelah kanan Kemudian, beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri, supaya dengan begitu proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung; jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan.
a. Untuk jalan nafas, tidur miring mencegah jatuhnya lidah kebelakang yang dapat menyumbat jalan nafas. Lain halnya jika tidur pada posisi terlentang maka relaksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan penghalangan jalan nafas, penampakan dari luar berupa mendengkur. Jika suami Anda suka mendengkur atau mengorok, coba cara ini.
Orang yang mendengkur mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen malah kadang-kadang dapat terjadi henti nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur dengan posisi demikian. Orang tersebut biasanya akan bagun dengan keadaan pusing karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu tidur kita.
b. Untuk jantung, tidur miring kesebelah kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya ini karena posisi jantung yang memang berada lebih disebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena darah yang masuk ke atrium juga banyak, sebab paru-paru kanan berada diatas sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
c.Bagi kesehatan paru-paru: paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring kesebelah kanan, jantung akan jatuh kesebelah kanan, itu tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan besar, lain halnya kalau bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/19531_286468396050_2897576_n.jpg

2.Selain posisi tidur yang miring ke kanan Nabi saw juga meluruskan punggungnya pada saat tidur, manfaatnya adalah supaya organ-organ dalam tidak tertekan, posisi tersebut juga melancarkan peredaran darah.
3.Sedikit menekuk kaki
Di dunia kedokteran seorang dokter akan meminta pasien menekuk kakinya jika dokter tersebut akan memeriksa perut pasien. Fungsi dari sedikit menekuk kaki adalah untuk mengendurkan otot-otot perut sehingga lebih mudah untuk diperiksa. Menekuk kaki sedikit pada saat tidur menolong organ-organ dan otot otot perut itu sendiri untuk relaksasi lebih sempurna. Sehingga tidur kita lebih nyaman.

4.Menggunakan telapak tangan sebagai bantal.
Kita tentu sering dengar bahwa posisi leher sangat mempengaruhi kualitas tidur. Leher yang tidak lurus pada saat tidur menyebabkan sakit leher pada saat bangun dan biasanya ini menetap beberapa lama sehingga mengganggu aktifitas. Maha suci Allah yang menciptakan tangan sedemikian rupa sehingga apabila kita melihat orang yang tidur dengan telapak tangan maka antara kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.

5. Tidur Terburuk
Tidur terburuk adalah tidur dalam posisi telentang. Posisi ini hanya diperkenankan untuk beristirahat dan bukan untuk tidur. Namun demikian dibandingkan dengan posisi tidur telentang tidur dengan posisi tengkurap adalah posisi tidur yang paling buruk. Selain itu, selain bagi orang sakit, tidur di pagi dan sore hari adalah hal terburuk. Tidur di pagi hari dapat membahayakan tubuh karena kebiasaan ini dapat membuat tubuh lemah dan merusak organ-organ tubuh. Bahkan jika tidur di pagi hari dilakukan sebelum buang air besar, gerak badan/olah raga dan mengaktifkan lambung dengan makanan, maka kebiasaan tersebut dapat memunculkan berbagai macam penyakit. Sedangkan tidur di sore hari sesudah sholat Ashar dapat membuat orang kehilangan akal.

Jangan keterusan tidur telentang dong, Om! 
Hal terburuk lainnya berkenaan dengan tidur adalah tidur di bawah sinar matahari, meski hanya sebagian badan saja. Tidur di bawah sinar matahari dapat membangkitkan penyakit dalam tubuh. Berkenaan dengan hal ini, dari Abu Hurairah Rasulullah saw pernah bersabda,
“Jika salah satu dari kalian berada di bawah sinar matahari, kemudian ada bayangan yang menerpa tubuhnya, sehingga sebagian dari tubuhnya berada di bawah sinar matahari dan sebagian lainnya tidak, maka hendaklah dia bangun.” 

Juga dari Buraidah bin Al Hushaib diterangkan bahwa, “Bahwasannya Rasulullah saw melarang seseorang di antara tempat yang teduh dan yang tersinari matahari.”
Pada akhirnya Rasulullah saw memberikan petunjukkanya kepada kita tentang bagaimana hendaknya kita tidur ucapkan doa berikut, ‘Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku kepada-Mu. Aku serahkan segala urusanku kepada-Mu. Aku ‘sandarkan punggungku’ pada-Mu, suka ataupun tidak, karena tiada tempat berlindung dan tempat bermohon dari azab-Mu kecuali hanya pada-Mu. Aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Kau utus.’ Jadikanlah itu sebagai akhir dari perkataanmu (sebelum tidur), seandainya kau mati pada tidurmu itu, maka matimu adalah kematian di atas fitrah.
 Sesungguhnya Rasulullah saw, tidak hanya mengajarkan akhlak atau ilmu agama saja. Namun beliau juga mengajarkan bagaimna cara hidup yang sistematis rapi, disiplin dan sehat. Sampai-sampai aturan tidur dan bangun tidur pun dicontohkan oleh beliau. Dalam ajaran tata cara tidur dan bangun tidur terkandung banyak manfaat bagi kesehatan.

 Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa Rasuluilah saw, berangkat ke tempat tidur di awal malam yaitu setelah shalat isya'. Kemudian ia bangun pada awal seperdua malam yang terakhir, kira-kira jarn dua malam. ia langsung menuju tempat air (kamar mandi) untuk mernbasuh muka dan menggosok gigi. Lalu berwudhu dan rnelakukan shalat malam.

Kebiasaan yang dernikian ini dilakukannya secara rutin sehingga ia mendapatkan manfaat berupa kesegaran dan kekuatan tubuh. Inilah cara yang baik memelihara kesehatan jasmani dan rohani yang dicontohkan Rasulullah saw kepada semua orang terutama kepada umat Islam..

 Rasulullahs aw. tidak pernah tidur melebihi waktu yang dibutuhkan. Ia juga tidak pernah menahan kantuknya. Jika rasa kantuk tiba, ia pun berangkat tidur. Rasulullah saw. tidak pernah tidur dalam kadaan perutnya penuh makanan atau minuman.

Tempat tidur Rasulullah saw, juga sangat memperhatikan. Ia suka tidur dengan beralas tikar yang terbuat dari kulit binatang  yang diisi dengan sabut. Ia tidak pernah tidur di tempat yang lebih tinggi.

Posisi tubuhnya jika tidur menghadap ke arah kanan dan tidak pernah bertelungkup. Kepalanya diberi alas sebagai bantal. Namun kadang-kadang menggunakan salah satu tangannya yang diletakkan di bawah pipinya..

Ketika membaringkan badan dan hendak tidur, Rasulullah saw. tak pernah lupa berdzikir kepada Allah.

Persoalan tidur ini demikian penting bagi kesehatan jasmani dan rohani. Orang yang sulit tidur, ia menderita gangguan kejiwaan dan gangguan badan. Oleh karena itu, sesungguhnya ada beberapa manfaat yang didapat dari tidur (secara normal dan wajar):
1. Menyetabilkan kondisi badan dan seluruh anggota tubuh ketika dalam keadaan istirahat.
2. Makan yang terdapat dalam tubuh dapat dicerna dengan sempurna. Sebab dalam keadaan tidur, kalori (panas) terpusat pada bagian lambung.

Posisi tidur sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw, bukanlah sebagai suatu kebetulan. Namun ajaran tersebut erat kaitannya dengan kesehatan. Mengapa membaringkan tubuh ke arah kanan. Ini bertujuan agar makanan di dalam usus tidak rnenindih hati. Karena posisi usus berada di bawah hati. Sebaliknya jika miring ke arah kiri, otomatis hati berada di bagian bawah dan tertindih oleh usus.Berbaring ke arah kiri sangat merugikan kesehatan.

Tidur yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah tidaklah memberikan manfaat bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan ke otak. Bahkan banyak mudharatnya. yaitu jika tidur miring ke arah kiri, telentang atau telungkup. Berbaring telentang jika sebatas untuk istirahat diperbolehkan, asalkan tidak dalam ke adaan tidur terlelap. Adapun tentang kemudharatan tidur telungkup, Abu Umamah RA. meriwayatkan hadis sebagai berikut: Nabi Muhammad saw. menghampiri seorang lelaki yang sedang tidur dengan posisi tubuh telungkup di dalam masjid. Maka Nabi mengusiya dengan kakinya dan berkata, " Bangkitlah engkau atau duduklah sesungguhnya tidurmu itu adalah tidur dalam neraka jahanan." H.R.. Ibnu Majah.

Tidur di siang hari juga tidak begitu banyak memberi manfaat. Bahkan banyak sisi negatifirya. Dampak tidak menguntungkan ini misalnya kepala terasa pusing, gangguan penyakit mata, lemah syahwat, penyakit beri-beri, gangguan pada limfa. Tidur siang diperbolehkan kecuali saat musim kernarau dan seseorang isrirahat ketika melakukan perjalanan jauh.

Janganlah tidur siang antara waktu ashar dan matahari terbenam. Karena hal itu dapat memberikan gangguan negatif. Seseorang mudah kebingungan karena ketika terjadi pergantian siang dan malam ia dalam keadaan tidur. Ketika bangun talu-tahu hari sudah gelap.

Setelah tahu kebiasaan-kebiasaan Rasulullah SAW dalam hal tidur mungkin kita juga perlu tahu bagaimana aturan-aturan tentang tidur yang telah diajarkan oleh Rasulullah:

1.Tidur Terbaik
Tidur terbaik adalah tidur yang dimulai dengan posisi miring ke kanan. Tujuannya adalah agar makanan dapat masuk ke dalam lambung dengan sempurna. Hal ini dikarenakan posisi lambung yang berada agak ke samping kiri. Kemudian padanya dianjurkan untuk mengubah posisi ke kiri untuk mempercepat proses pencernaan. Baru kemudian tidur dilanjutkan dengan posisi miring ke kanan kembali. Sebagai peringatan, jangan terlalu sering tidur dalam posisi miring ke kiri karena hal itu dapat membahayakan organ hati yang berada di sisi kiri dekat dengan lambung. Pada saat itu organ-organ tubuh akan mengarah pada hati dan beresiko mengalirkan bahan berbahaya ke dalamnya.
Ada yang menyatakan bahwa hikmah tidur dengan posisi miring ke kanan adalah agar orang yang melakukannya tidak terlalu lelap dalam tidurnya, karena posisi hati/jantung di dalam tubuhnya agak miring ke kiri. Jadi jika seseorang tidur dengan posisi miring ke kanan, maka jantungnya akan terdorong dari tempatnya di sebelah kiri. Hal itu akan mencegah orang yang bersangkutan tidur terlalu lama dan terlalu lelap.
Posisi tidur Nabi saw setelah miring kesebelah kanan Kemudian, beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri, supaya dengan begitu proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung; jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan.
a. Untuk jalan nafas, tidur miring mencegah jatuhnya lidah kebelakang yang dapat menyumbat jalan nafas. Lain halnya jika tidur pada posisi terlentang maka relaksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan penghalangan jalan nafas, penampakan dari luar berupa mendengkur. Jika suami Anda suka mendengkur atau mengorok, coba cara ini.
Orang yang mendengkur mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen malah kadang-kadang dapat terjadi henti nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur dengan posisi demikian. Orang tersebut biasanya akan bagun dengan keadaan pusing karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu tidur kita.
b. Untuk jantung, tidur miring kesebelah kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya ini karena posisi jantung yang memang berada lebih disebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena darah yang masuk ke atrium juga banyak, sebab paru-paru kanan berada diatas sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
c.Bagi kesehatan paru-paru: paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring kesebelah kanan, jantung akan jatuh kesebelah kanan, itu tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan besar, lain halnya kalau bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/19531_286468396050_2897576_n.jpg

2.Selain posisi tidur yang miring ke kanan Nabi saw juga meluruskan punggungnya pada saat tidur, manfaatnya adalah supaya organ-organ dalam tidak tertekan, posisi tersebut juga melancarkan peredaran darah.
3.Sedikit menekuk kaki
Di dunia kedokteran seorang dokter akan meminta pasien menekuk kakinya jika dokter tersebut akan memeriksa perut pasien. Fungsi dari sedikit menekuk kaki adalah untuk mengendurkan otot-otot perut sehingga lebih mudah untuk diperiksa. Menekuk kaki sedikit pada saat tidur menolong organ-organ dan otot otot perut itu sendiri untuk relaksasi lebih sempurna. Sehingga tidur kita lebih nyaman.

4.Menggunakan telapak tangan sebagai bantal.
Kita tentu sering dengar bahwa posisi leher sangat mempengaruhi kualitas tidur. Leher yang tidak lurus pada saat tidur menyebabkan sakit leher pada saat bangun dan biasanya ini menetap beberapa lama sehingga mengganggu aktifitas. Maha suci Allah yang menciptakan tangan sedemikian rupa sehingga apabila kita melihat orang yang tidur dengan telapak tangan maka antara kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.

5. Tidur Terburuk
Tidur terburuk adalah tidur dalam posisi telentang. Posisi ini hanya diperkenankan untuk beristirahat dan bukan untuk tidur. Namun demikian dibandingkan dengan posisi tidur telentang tidur dengan posisi tengkurap adalah posisi tidur yang paling buruk. Selain itu, selain bagi orang sakit, tidur di pagi dan sore hari adalah hal terburuk. Tidur di pagi hari dapat membahayakan tubuh karena kebiasaan ini dapat membuat tubuh lemah dan merusak organ-organ tubuh. Bahkan jika tidur di pagi hari dilakukan sebelum buang air besar, gerak badan/olah raga dan mengaktifkan lambung dengan makanan, maka kebiasaan tersebut dapat memunculkan berbagai macam penyakit. Sedangkan tidur di sore hari sesudah sholat Ashar dapat membuat orang kehilangan akal.

Jangan keterusan tidur telentang dong, Om! 
Hal terburuk lainnya berkenaan dengan tidur adalah tidur di bawah sinar matahari, meski hanya sebagian badan saja. Tidur di bawah sinar matahari dapat membangkitkan penyakit dalam tubuh. Berkenaan dengan hal ini, dari Abu Hurairah Rasulullah saw pernah bersabda,
“Jika salah satu dari kalian berada di bawah sinar matahari, kemudian ada bayangan yang menerpa tubuhnya, sehingga sebagian dari tubuhnya berada di bawah sinar matahari dan sebagian lainnya tidak, maka hendaklah dia bangun.” 

Juga dari Buraidah bin Al Hushaib diterangkan bahwa, “Bahwasannya Rasulullah saw melarang seseorang di antara tempat yang teduh dan yang tersinari matahari.”
Pada akhirnya Rasulullah saw memberikan petunjukkanya kepada kita tentang bagaimana hendaknya kita tidur ucapkan doa berikut, ‘Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku kepada-Mu. Aku serahkan segala urusanku kepada-Mu. Aku ‘sandarkan punggungku’ pada-Mu, suka ataupun tidak, karena tiada tempat berlindung dan tempat bermohon dari azab-Mu kecuali hanya pada-Mu. Aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Kau utus.’ Jadikanlah itu sebagai akhir dari perkataanmu (sebelum tidur), seandainya kau mati pada tidurmu itu, maka matimu adalah kematian di atas fitrah.



2.Selain posisi tidur yang miring ke kanan Nabi saw juga meluruskan punggungnya pada saat tidur, manfaatnya adalah supaya organ-organ dalam tidak tertekan, posisi tersebut juga melancarkan peredaran darah.
3.Sedikit menekuk kaki
Di dunia kedokteran seorang dokter akan meminta pasien menekuk kakinya jika dokter tersebut akan memeriksa perut pasien. Fungsi dari sedikit menekuk kaki adalah untuk mengendurkan otot-otot perut sehingga lebih mudah untuk diperiksa. Menekuk kaki sedikit pada saat tidur menolong organ-organ dan otot otot perut itu sendiri untuk relaksasi lebih sempurna. Sehingga tidur kita lebih nyaman.

4.Menggunakan telapak tangan sebagai bantal.
Kita tentu sering dengar bahwa posisi leher sangat mempengaruhi kualitas tidur. Leher yang tidak lurus pada saat tidur menyebabkan sakit leher pada saat bangun dan biasanya ini menetap beberapa lama sehingga mengganggu aktifitas. Maha suci Allah yang menciptakan tangan sedemikian rupa sehingga apabila kita melihat orang yang tidur dengan telapak tangan maka antara kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.

5. Tidur Terburuk
Tidur terburuk adalah tidur dalam posisi telentang. Posisi ini hanya diperkenankan untuk beristirahat dan bukan untuk tidur. Namun demikian dibandingkan dengan posisi tidur telentang tidur dengan posisi tengkurap adalah posisi tidur yang paling buruk. Selain itu, selain bagi orang sakit, tidur di pagi dan sore hari adalah hal terburuk. Tidur di pagi hari dapat membahayakan tubuh karena kebiasaan ini dapat membuat tubuh lemah dan merusak organ-organ tubuh. Bahkan jika tidur di pagi hari dilakukan sebelum buang air besar, gerak badan/olah raga dan mengaktifkan lambung dengan makanan, maka kebiasaan tersebut dapat memunculkan berbagai macam penyakit. Sedangkan tidur di sore hari sesudah sholat Ashar dapat membuat orang kehilangan akal.

Jangan keterusan tidur telentang dong, Om! 
Hal terburuk lainnya berkenaan dengan tidur adalah tidur di bawah sinar matahari, meski hanya sebagian badan saja. Tidur di bawah sinar matahari dapat membangkitkan penyakit dalam tubuh. Berkenaan dengan hal ini, dari Abu Hurairah Rasulullah saw pernah bersabda,
“Jika salah satu dari kalian berada di bawah sinar matahari, kemudian ada bayangan yang menerpa tubuhnya, sehingga sebagian dari tubuhnya berada di bawah sinar matahari dan sebagian lainnya tidak, maka hendaklah dia bangun.” 

Juga dari Buraidah bin Al Hushaib diterangkan bahwa, “Bahwasannya Rasulullah saw melarang seseorang di antara tempat yang teduh dan yang tersinari matahari.”
Pada akhirnya Rasulullah saw memberikan petunjukkanya kepada kita tentang bagaimana hendaknya kita tidur ucapkan doa berikut, ‘Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku kepada-Mu. Aku serahkan segala urusanku kepada-Mu. Aku ‘sandarkan punggungku’ pada-Mu, suka ataupun tidak, karena tiada tempat berlindung dan tempat bermohon dari azab-Mu kecuali hanya pada-Mu. Aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Kau utus.’ Jadikanlah itu sebagai akhir dari perkataanmu (sebelum tidur), seandainya kau mati pada tidurmu itu, maka matimu adalah kematian di atas fitrah.